8 Essential Oil dengan Sifat Anti Bakteri & Cara Menggunakannya
Essential oil (minyak
esensial/minyak atsiri) tidak hanya digunakan dalam aromaterapi, pijat, dan
perawatan spa.
Banyak penelitian mengungkapkan
manfaat essential oil untuk mengobati berbagai penyakit.
Terdapat ratusan jenis essential
oil, namun hanya beberapa yang memiliki sifat antibakteri unik.
Fakta ini membuat tidak banyak
orang mengetahui bahwa essential oil dapat membunuh bakteri, virus, dan jamur,
mencegah sejumlah infeksi, mengobati kondisi kulit dan banyak lagi.
Kemampuan alami essential oil
melawan bakteri membuatnya menjadi alternatif bagi antibiotik yang biasanya
memiliki berbagai efek samping.
Menurut laporan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), pemakaian antibiotik berlebihan dan ceroboh, serta
penggunaan antibiotik pada hewan seperti sapi yang diternakkan untuk daging dan
susu, telah memicu salah satu masalah kesehatan paling serius di dunia.
Essential oil menawarkan
alternatif bagi penggunaan antibiotik sekaligus mencegah terjadinya penyalahgunaan.
Berikut adalah 8 (delapan)
antibiotic yang memiliki kemampuan melawan bakteri.
1. Tea tree essential oil
Minyak ini merupakan salah satu
dari sedikit essential oil yang bisa diterapkan secara langsung pada kulit
tanpa harus dilarutkan dengan carrier oil (minyak pelarut).
Tea tree essential oil terkenal
karena kemampuannya mengobati berbagai kondisi kulit seperti eksim, psoriasis,
jerawat dan kutil.
Juga dikenal sebagai melaleuca,
minyak ini berasal dari daun tea tree, yang merupakan tumbuhan asli Australia.
Tea tree telah digunakan selama
berabad-abad oleh masyarakat Aborigin di Australia sebagai antiseptik dengan
cara menghancurkan daun tea tree dan menerapkannya pada luka, infeksi, dan luka
bakar.
Pada tahun 1920an, tea tree mulai
dikenal di luar perbatasan Australia ketika ahli kimia Arthur Penfold
menerbitkan serangkaian makalah tentang sifat antiseptik yang dimilikinya.
Sejak saat itu, menyusul
penelitian yang tak terhitung jumlahnya untuk meneliti manfaat tea tree oil
untuk penyembuhan.
Misalnya, pada tahun 2004, sebuah
kajian ilmiah meneliti kemampuan tea tree oil untuk membunuh bakteri.
Penelitian menemukan minyak ini
dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk luka, dan juga mungkin dapat
mengobati infeksi parah yang dipicu Staphylococcus aureus.
Studi pada tahun 2013 mereplikasi
efek tea tree oil pada orang yang memiliki luka yang terinfeksi dengan
staphylococcus aureus.
Peserta yang diobati dengan tea
tree oil mengalami percepatan waktu penyembuhan secara signifikan dibandingkan
dengan mereka yang dirawat secara konvensional.
Anda dapat menggunakan tea tree
oil dalam diffuser atau nebulizer untuk membantu meringankan sakit kepala dan
dada sesak, hidung tersumbat serta gejala pilek atau flu lainnya.
Menghirup uap tea tree oil
membantu membersihkan saluran hidung yang tersumbat serta melawan bakteri.
Anda bisa menambahkan beberapa
tetes tea tree oil ke panci air panas, kemudian tutup kepala dengan handuk dan
hirup uap selama lima menit atau lebih.
Tea tree oil juga memiliki sifat
antijamur yang bisa menyembuhkan berbagai masalah seperti jamur kuku dan kutu
air.
2. Oregano essential oil
Oregano sering digunakan sebagai
bumbu berbagai masakan. Namun tahukah Anda, herbal ini juga menawarkan efek
antibiotik yang sangat baik?
Kemampuan antibakteri dan
desinfektan oregano telah dikenal sejak jaman Yunani kuno, di mana sering digunakan
untuk mengobati luka dan infeksi bakteri pada kulit.
Oregano oil memiliki kemampuan
membunuh bakteri dan bahkan dapat mengontrol infeksi staphilococcus.
Minyak esensial ini juga memiliki
sifat antiseptik, antivirus, antioksidan, antijamur, anti-inflamasi dan mampu
menghilangkan nyeri.
Penelitian tahun 2001 yang
dilakukan Georgetown University dan dipublikasikan dalam Science Daily
menemukan sifat anti kuman oregano essential oil hampir sama efektifnya dengan
banyak antibiotik.
Minyak ini terutama efektif
memerangi kondisi seperti jamur kaki dan jamur kuku.
Untuk melakukannya, tambahkan
beberapa tetes oregano essential oil dalam baskon kecil air dan rendam kaki
dalam larutan.
Atau, Anda dapat mengoleskannya
langsung pada daerah yang terkena dengan mengencerkan satu tetes minyak
esensial oregano dengan carrier oil.
Minyak juga bisa membantu
meringankan infeksi sinus. Tambahkan beberapa tetes oregano essential oil ke
dalam air mendidih, kemudian hirup uapnya.
Oregano oil tidak hanya memicu
kerusakan pada jaringan bakteri, tetapi juga membantu meminimalkan kemampuan
bakteri untuk menghasilkan racun berbahaya.
3. Cinnamon essential oil
Cinnamon oil (minyak kayu manis)
mungkin merupakan salah satu essential oil yang memiliki sifat antibakteri
terkuat.
Studi tahun 2006 yang dilakukan
Loyola College’s Entomology Research Institute di Chennai, India, menguji
pengaruh berbagai essential oil terhadap sejumlah bakteri, termasuk Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, dan
Klebsiella pneumoniae.
Cinnamon essential oil memiliki
kekuatan antibakteri melebihi beberapa essential oil seperti clove, rosemary,
geranium, lime, orange, and lemon.
Penelitian lain yang
dipublikasikan dalam Journal of Contemporary Dental Practice mengukur
efektivitas cinnamon oil (minyak kayu manis) terhadap “planktonic E. faecalis”
dalam prosedur operasi akar gigi.
Hasil penelitian menunjukkan
minyak ini mampu mematikan pertumbuhan bakteri setelah tujuh hingga 14 hari
dari prosedur.
Dari sini dapat disimpulkan agen
antibakteri yang dimiliki cinnamon oil efektif melawan planktonik dan biofilm
E. faecalis dan dapat digunakan dalam perawatan operasi akar gigi.
Anda bisa menggunakan pasta gigi
dengan campuran cinnamon essential oil (minyak kayu manis) untuk melawan
bakteri dalam mulut.
Gunakan cinnamon oil dalam
diffuser untuk memurnikan udara dan membunuh bakteri di udara.
Cinnamon oil akan lebih efektif
bila digunakan dengan agen antibakteri lain seperti tea tree, eucalytus atau
clove oil, sehingga bisa mematikan hampir 99% bakteri di udara.
4. Grapefruit essential oil
Grapefruit essential oil juga
dilaporkan menjadi antibiotik alami sangat efektif dengan kemampuan melawan
sejumlah infeksi.
Studi dari University of Texas
menguji grapefruit oil untuk sifat antibakteri. Para peneliti menemukan minyak
ini memiliki kemampuan sebanding dengan “antibakteri topikal.”
Sebuah studi tahun 2011 yang
diterbitkan dalam International Journal of Food Science & Technology
melaporkan grapefruit essential oil terbukti efektif melawan berbagai strain
bakteri seperti Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Staphylococcus
epidermidis, Escherichia coli, Salmonella thyphimurium, Serratia marcescens, dan
Proteus vulgaris.
Selain kemampuannya melawan
bakteri, grapefruit essential oil mengandung sifat antimikroba yang dapat
membantu mengobati dan mencegah infeksi pada luka serta menghilangkan mikroba
pada ginjal dan usus.
Minyak ini mendukung fungsi
endokrin, mendorong produksi empedu dan asam lambung untuk membantu sistem
pencernaan, sekaligus memiliki efek stimulasi yang membuat Anda merasa lebih
waspada.
Gunakan grapefruit essential oil
dengan cara menghirupnya untuk membantu menghilangkan kelelahan mental, sakit
kepala atau depresi, serta untuk mengaktifkan sistem limfatik untuk
membersihkan racun.
5. Clove essential oil
Salah satu penggunaan paling
terkenal clove essential oil (minyak esensial cengkeh) adalah untuk mengobati
sakit gigi.
Untuk diketahui, clove oil telah
digunakan untuk mengobati masalah nyeri selama ratusan tahun.
Penggunaan minyak ini sebagai
obat sakit gigi pertama kali didokumentasikan pada tahun 1640, meskipun mungkin
telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun sebagai bagian dari pengobatan
homeopati.
Karena mengandung tingkat tinggi
eugenol, clove essential oil terbukti sangat serbaguna dan telah diteliti
secara menyeluruh sebagai alternatif untuk banyak perawatan medis modern.
Dalam uji pada 21 minyak esensial
untuk melawan bakteri seperti E. coli, clove oil menempati peringkat kedua
dibawah cinnamon oil.
Untuk menggunakannya sebagai obat
sakit gigi, tambahkan satu tetes clove oil ke bola kapas dan tekan ke daerah
yang terkena selama 15 menit.
Anda juga dapat menggunakannya
secara topikal untuk mengobati berbagai kondisi kulit seperti jerawat dan
kutil.
Selain itu, minyak ini bisa
dihirup untuk membantu meringankan masalah pernapasan seperti pilek, batuk atau
asma.
6. Thyme essential oil
Thyme oil memiliki sifat
antibakteri, antispasmodic, antiseptik, dan memiliki kemampuan merileksasi.
Penelitian yang dilakukan
Department of Food Science and Technology, University of Tennessee mengevalusi
efek thyme oil melawan bakteri dalam susu dan salmonella.
Hasil yang dipublikasikan dalam
International Journal of Food Microbiology menunjukkan thyme oil berpotensi
digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam makanan melalui mekanisme yang
disebut “nanoemulsions.”
Thyme oil juga memiliki kemampuan
melonggarkan sistem pernapasan yang tersumbat dan menyembuhkan infeksi,
sehingga membantu mempercepat penyembuhan flu dan pilek.
Minyak ini membantu pula
membersihkan tubuh dari racun, sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, thyme oil juga
digunakan untuk mengobati kondisi seperti kelelahan, gout, arthritis, luka,
menstruasi, gejala pra-menopause dan gejala menopause.
Para peneliti dari Babol
University of Medical Sciences di Iran menegaskan thyme oil efektif mengurangi
nyeri haid dan bekerja lebih baik dari ibuprofen.
Gunakan thyme oil pada diffuser
atau tambahkan beberapa tetes pada sebaskom air panas dan hirup uapnya.
7. Lemongrass essential oil
Lemongrass essential oil (minyak
esensial serai) diketahui memiliki sifat antibakteri kuat.
Sementara memiliki aroma tidak
sekuat lemon essential oil, yang biasa digunakan dalam pembersih antibakteri,
namun lemongrass oil memiliki kemampuan tak kurang kuat.
Minyal ini mampu menghambat
pertumbuhan bakteri baik secara eksternal dan internal, melawan infeksi
bakteri, masalah kulit, bau badan dan bahkan keracunan makanan, berkat citral
dan limonene yang dikandungnya.
Lemongrass oil yang dicampur
dengan carrier oil bisa digunakan sebagai pembersih wajah alami karena memiliki
sifat antiseptik dan astringent untuk membuat warna kulit lebih merata.
Usapkan lemongrass oil ke kulit
kepala untuk mengurangi nyeri akibat sakit kepala, atau oleskan pada tubuh
untuk meringankan nyeri otot .
Minyak ini membantu meningkatkan
sirkulasi darah, menghilangkan kram, sakit punggung dan kejang otot.
Jika mengalami kutu air, gosokkan
ke kaki untuk membantu menghambat pertumbuhan jamur.
8. Bergamot essential oil
Bergamot essential oil memiliki
aroma citrus (jeruk) yang segar serta sifat antibakteri yang kuat.
Orang Italia telah lama mengakui
potensi obat bergamot dan menggunakannya untuk mengobati cacingan.
Minyak ini telah lama digunakan
untuk menyembuhkan luka, mengurangi nyeri akibat sakit kepala, mengurangi
ketegangan otot serta untuk membunuh bakteri.
Bergamot essential oil juga
diketahui efektif melawan beberapa jenis bakteri, serta melawan infeksi seperti
endokarditis, meningitis, dan infeksi saluran kemih.
Bergamot essential oil dapat pula
membantu mereka yang menderita kondisi seperti cold sore, herpes dan bisul
mulut.
Minyak ini bahkan bisa menyembuhkan
dan mencegah jerawat.
Orang yang mengalami infeksi
saluran kemih, bisa mendapatkan manfaat dari bergamot oil dengan menggosokkan
minyak yang telah diencerkan dengan carrier oil ke perut dan tenggorokan.
Tambahkan pula beberapa tetes
bergamot oil ke diffuser untuk mendapatkan berbagai manfaatnya.