Hallo .....

Thursday, July 23, 2020

8 Essential Oil dengan Sifat Anti Bakteri & Cara Menggunakannya

8 Essential Oil dengan Sifat Anti Bakteri & Cara Menggunakannya



Essential oil (minyak esensial/minyak atsiri) tidak hanya digunakan dalam aromaterapi, pijat, dan perawatan spa.

Banyak penelitian mengungkapkan manfaat essential oil untuk mengobati berbagai penyakit.

Terdapat ratusan jenis essential oil, namun hanya beberapa yang memiliki sifat antibakteri unik.

Fakta ini membuat tidak banyak orang mengetahui bahwa essential oil dapat membunuh bakteri, virus, dan jamur, mencegah sejumlah infeksi, mengobati kondisi kulit dan banyak lagi.

Kemampuan alami essential oil melawan bakteri membuatnya menjadi alternatif bagi antibiotik yang biasanya memiliki berbagai efek samping.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemakaian antibiotik berlebihan dan ceroboh, serta penggunaan antibiotik pada hewan seperti sapi yang diternakkan untuk daging dan susu, telah memicu salah satu masalah kesehatan paling serius di dunia.

Essential oil menawarkan alternatif bagi penggunaan antibiotik sekaligus mencegah terjadinya penyalahgunaan.

Berikut adalah 8 (delapan) antibiotic yang memiliki kemampuan melawan bakteri.

1. Tea tree essential oil
Minyak ini merupakan salah satu dari sedikit essential oil yang bisa diterapkan secara langsung pada kulit tanpa harus dilarutkan dengan carrier oil (minyak pelarut).

Tea tree essential oil terkenal karena kemampuannya mengobati berbagai kondisi kulit seperti eksim, psoriasis, jerawat dan kutil.

Juga dikenal sebagai melaleuca, minyak ini berasal dari daun tea tree, yang merupakan tumbuhan asli Australia.

Tea tree telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat Aborigin di Australia sebagai antiseptik dengan cara menghancurkan daun tea tree dan menerapkannya pada luka, infeksi, dan luka bakar.

Pada tahun 1920an, tea tree mulai dikenal di luar perbatasan Australia ketika ahli kimia Arthur Penfold menerbitkan serangkaian makalah tentang sifat antiseptik yang dimilikinya.

Sejak saat itu, menyusul penelitian yang tak terhitung jumlahnya untuk meneliti manfaat tea tree oil untuk penyembuhan.

Misalnya, pada tahun 2004, sebuah kajian ilmiah meneliti kemampuan tea tree oil untuk membunuh bakteri.

Penelitian menemukan minyak ini dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk luka, dan juga mungkin dapat mengobati infeksi parah yang dipicu Staphylococcus aureus.

Studi pada tahun 2013 mereplikasi efek tea tree oil pada orang yang memiliki luka yang terinfeksi dengan staphylococcus aureus.

Peserta yang diobati dengan tea tree oil mengalami percepatan waktu penyembuhan secara signifikan dibandingkan dengan mereka yang dirawat secara konvensional.

Anda dapat menggunakan tea tree oil dalam diffuser atau nebulizer untuk membantu meringankan sakit kepala dan dada sesak, hidung tersumbat serta gejala pilek atau flu lainnya.

Menghirup uap tea tree oil membantu membersihkan saluran hidung yang tersumbat serta melawan bakteri.

Anda bisa menambahkan beberapa tetes tea tree oil ke panci air panas, kemudian tutup kepala dengan handuk dan hirup uap selama lima menit atau lebih.

Tea tree oil juga memiliki sifat antijamur yang bisa menyembuhkan berbagai masalah seperti jamur kuku dan kutu air.

2. Oregano essential oil
Oregano sering digunakan sebagai bumbu berbagai masakan. Namun tahukah Anda, herbal ini juga menawarkan efek antibiotik yang sangat baik?

Kemampuan antibakteri dan desinfektan oregano telah dikenal sejak jaman Yunani kuno, di mana sering digunakan untuk mengobati luka dan infeksi bakteri pada kulit.

Oregano oil memiliki kemampuan membunuh bakteri dan bahkan dapat mengontrol infeksi staphilococcus.

Minyak esensial ini juga memiliki sifat antiseptik, antivirus, antioksidan, antijamur, anti-inflamasi dan mampu menghilangkan nyeri.

Penelitian tahun 2001 yang dilakukan Georgetown University dan dipublikasikan dalam Science Daily menemukan sifat anti kuman oregano essential oil hampir sama efektifnya dengan banyak antibiotik.

Minyak ini terutama efektif memerangi kondisi seperti jamur kaki dan jamur kuku.

Untuk melakukannya, tambahkan beberapa tetes oregano essential oil dalam baskon kecil air dan rendam kaki dalam larutan.

Atau, Anda dapat mengoleskannya langsung pada daerah yang terkena dengan mengencerkan satu tetes minyak esensial oregano dengan carrier oil.

Minyak juga bisa membantu meringankan infeksi sinus. Tambahkan beberapa tetes oregano essential oil ke dalam air mendidih, kemudian hirup uapnya.

Oregano oil tidak hanya memicu kerusakan pada jaringan bakteri, tetapi juga membantu meminimalkan kemampuan bakteri untuk menghasilkan racun berbahaya.

3. Cinnamon essential oil
Cinnamon oil (minyak kayu manis) mungkin merupakan salah satu essential oil yang memiliki sifat antibakteri terkuat.

Studi tahun 2006 yang dilakukan Loyola College’s Entomology Research Institute di Chennai, India, menguji pengaruh berbagai essential oil terhadap sejumlah bakteri, termasuk Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumoniae.

Cinnamon essential oil memiliki kekuatan antibakteri melebihi beberapa essential oil seperti clove, rosemary, geranium, lime, orange, and lemon.

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam Journal of Contemporary Dental Practice mengukur efektivitas cinnamon oil (minyak kayu manis) terhadap “planktonic E. faecalis” dalam prosedur operasi akar gigi.

Hasil penelitian menunjukkan minyak ini mampu mematikan pertumbuhan bakteri setelah tujuh hingga 14 hari dari prosedur.

Dari sini dapat disimpulkan agen antibakteri yang dimiliki cinnamon oil efektif melawan planktonik dan biofilm E. faecalis dan dapat digunakan dalam perawatan operasi akar gigi.

Anda bisa menggunakan pasta gigi dengan campuran cinnamon essential oil (minyak kayu manis) untuk melawan bakteri dalam mulut.

Gunakan cinnamon oil dalam diffuser untuk memurnikan udara dan membunuh bakteri di udara.

Cinnamon oil akan lebih efektif bila digunakan dengan agen antibakteri lain seperti tea tree, eucalytus atau clove oil, sehingga bisa mematikan hampir 99% bakteri di udara.



4. Grapefruit essential oil
Grapefruit essential oil juga dilaporkan menjadi antibiotik alami sangat efektif dengan kemampuan melawan sejumlah infeksi.

Studi dari University of Texas menguji grapefruit oil untuk sifat antibakteri. Para peneliti menemukan minyak ini memiliki kemampuan sebanding dengan “antibakteri topikal.”

Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam International Journal of Food Science & Technology melaporkan grapefruit essential oil terbukti efektif melawan berbagai strain bakteri seperti Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, Salmonella thyphimurium, Serratia marcescens, dan Proteus vulgaris.

Selain kemampuannya melawan bakteri, grapefruit essential oil mengandung sifat antimikroba yang dapat membantu mengobati dan mencegah infeksi pada luka serta menghilangkan mikroba pada ginjal dan usus.

Minyak ini mendukung fungsi endokrin, mendorong produksi empedu dan asam lambung untuk membantu sistem pencernaan, sekaligus memiliki efek stimulasi yang membuat Anda merasa lebih waspada.

Gunakan grapefruit essential oil dengan cara menghirupnya untuk membantu menghilangkan kelelahan mental, sakit kepala atau depresi, serta untuk mengaktifkan sistem limfatik untuk membersihkan racun.

5. Clove essential oil
Salah satu penggunaan paling terkenal clove essential oil (minyak esensial cengkeh) adalah untuk mengobati sakit gigi.

Untuk diketahui, clove oil telah digunakan untuk mengobati masalah nyeri selama ratusan tahun.

Penggunaan minyak ini sebagai obat sakit gigi pertama kali didokumentasikan pada tahun 1640, meskipun mungkin telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun sebagai bagian dari pengobatan homeopati.

Karena mengandung tingkat tinggi eugenol, clove essential oil terbukti sangat serbaguna dan telah diteliti secara menyeluruh sebagai alternatif untuk banyak perawatan medis modern.

Dalam uji pada 21 minyak esensial untuk melawan bakteri seperti E. coli, clove oil menempati peringkat kedua dibawah cinnamon oil.

Untuk menggunakannya sebagai obat sakit gigi, tambahkan satu tetes clove oil ke bola kapas dan tekan ke daerah yang terkena selama 15 menit.

Anda juga dapat menggunakannya secara topikal untuk mengobati berbagai kondisi kulit seperti jerawat dan kutil.

Selain itu, minyak ini bisa dihirup untuk membantu meringankan masalah pernapasan seperti pilek, batuk atau asma.

6. Thyme essential oil
Thyme oil memiliki sifat antibakteri, antispasmodic, antiseptik, dan memiliki kemampuan merileksasi.

Penelitian yang dilakukan Department of Food Science and Technology, University of Tennessee mengevalusi efek thyme oil melawan bakteri dalam susu dan salmonella.

Hasil yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Microbiology menunjukkan thyme oil berpotensi digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam makanan melalui mekanisme yang disebut “nanoemulsions.”

Thyme oil juga memiliki kemampuan melonggarkan sistem pernapasan yang tersumbat dan menyembuhkan infeksi, sehingga membantu mempercepat penyembuhan flu dan pilek.

Minyak ini membantu pula membersihkan tubuh dari racun, sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, thyme oil juga digunakan untuk mengobati kondisi seperti kelelahan, gout, arthritis, luka, menstruasi, gejala pra-menopause dan gejala menopause.

Para peneliti dari Babol University of Medical Sciences di Iran menegaskan thyme oil efektif mengurangi nyeri haid dan bekerja lebih baik dari ibuprofen.

Gunakan thyme oil pada diffuser atau tambahkan beberapa tetes pada sebaskom air panas dan hirup uapnya.

7. Lemongrass essential oil
Lemongrass essential oil (minyak esensial serai) diketahui memiliki sifat antibakteri kuat.

Sementara memiliki aroma tidak sekuat lemon essential oil, yang biasa digunakan dalam pembersih antibakteri, namun lemongrass oil memiliki kemampuan tak kurang kuat.

Minyal ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri baik secara eksternal dan internal, melawan infeksi bakteri, masalah kulit, bau badan dan bahkan keracunan makanan, berkat citral dan limonene yang dikandungnya.

Lemongrass oil yang dicampur dengan carrier oil bisa digunakan sebagai pembersih wajah alami karena memiliki sifat antiseptik dan astringent untuk membuat warna kulit lebih merata.

Usapkan lemongrass oil ke kulit kepala untuk mengurangi nyeri akibat sakit kepala, atau oleskan pada tubuh untuk meringankan nyeri otot .

Minyak ini membantu meningkatkan sirkulasi darah, menghilangkan kram, sakit punggung dan kejang otot.

Jika mengalami kutu air, gosokkan ke kaki untuk membantu menghambat pertumbuhan jamur.

8. Bergamot essential oil
Bergamot essential oil memiliki aroma citrus (jeruk) yang segar serta sifat antibakteri yang kuat.

www.essenzo.co.id/#/home?ref=Agusb782&funnel=EssenzoHome9Orang Italia telah lama mengakui potensi obat bergamot dan menggunakannya untuk mengobati cacingan.

Minyak ini telah lama digunakan untuk menyembuhkan luka, mengurangi nyeri akibat sakit kepala, mengurangi ketegangan otot serta untuk membunuh bakteri.

Bergamot essential oil juga diketahui efektif melawan beberapa jenis bakteri, serta melawan infeksi seperti endokarditis, meningitis, dan infeksi saluran kemih.

Bergamot essential oil dapat pula membantu mereka yang menderita kondisi seperti cold sore, herpes dan bisul mulut.

Minyak ini bahkan bisa menyembuhkan dan mencegah jerawat.

Orang yang mengalami infeksi saluran kemih, bisa mendapatkan manfaat dari bergamot oil dengan menggosokkan minyak yang telah diencerkan dengan carrier oil ke perut dan tenggorokan.

Tambahkan pula beberapa tetes bergamot oil ke diffuser untuk mendapatkan berbagai manfaatnya.