Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, yang merupakan salah satu jalan protokol dan akses yang banyak dilalui kendaraan pada pagi dan sore hari berubah menjadi jalanan yang membahayakan bagi pengendara. Bahkan, tidak sedikit warga Jakarta yang mengeluh dengan pengerjaan gorong-gorong tersebut.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Pusat Herning Wahyuningsih menjelaskan, jalan di kawasan Sudirman, khususnya yang berada di depan Gedung BRI II, masih dalam proses pemeliharaan sehingga kondisinya belum kembali sempurna seperti sebelumnya.
"Saat ini masih dalam tahap pemeliharaan agar kondisi jalan bisa kembali seperti semula," kata Herning ketika dihubungi wartawan, Rabu (4/1/2012).
Ketika dikonfirmasi terkait banyaknya korban yang tergelincir di jalan tersebut lantaran kondisi jalan yang becek, licin, dan berlumpur setelah hujan, dia mengaku kaget dan tak percaya. Menurutnya, sejak kemarin kondisi jalan sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya.
"Semalam saya sudah cek ke lapangan, kondisi jalan sudah lebih baik dari kemarin," tutur Herning.
Selain itu, bagi warga yang kerap melintas di Jalan Jenderal Sudirman tidak perlu cemas akan keselamatan saat berkendara di kawasan tersebut karena pihaknya menargetkan jalan tersebut sudah selesai diaspal pada Senin (9/1/2012) mendatang.
Sejauh ini, Herning juga menilai bahwa pengerjaan proyek gorong-gorong Sudirman ini sudah maksimal. Hanya saja, beberapa waktu sempat terhambat lantaran turun hujan. "Semoga cepat selesai pengerjaannya. Warga yang berkendara juga dapat merasa nyaman kembali," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Selasa (3/1/2012) sebanyak 35 orang pengendara tergelincir saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman yang terletak di depan Gedung BRI II. Wajar saja, jalanan tersebut hingga saat ini masih ditutupi pasir serta batu kerikil sehingga menjadi licin saat digenangi air hujan.
Bukan hanya kendaraan beroda dua yang kesulitan melintas, kendaraan roda empat dan bus besar yang mengangkut penumpang. Bahkan kemarin bus Patas 213 tujuan Grogol-Kampung Melayu nyaris terbalik gara-gara ban belakang bus bagian kiri tersangkut di dalam lapisan pasir batu. Untung sopir bus tersebut cukup tanggap dan menarik gas cukup kencang sehingga ban bus dapat keluar dari lapisan pasir batu dan berjalan kembali.
Dikutip dari Kompas.com